Jumat, 27 Maret 2009

About PMI

Masyarakat Bersama Palang Merah Peringati Hari Air Sedunia

Dunia memeringati Hari Air Sedunia pada 22 Maret lalu. Begitu juga dengan masyarakat di Nias. Bersama-sama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Federasi Internasional (IFRC) Nias, sebanyak 300 masyarakat ikut andil dalam kampanye gerakan internasional ini. Dengan tema peringatan ”Air Bersama, Peluang Bersama”, masyarakat Nias di Kecamatan Lahewa dan Mandrehe dilibatkan dalam berbagai aktivitas seperti jalan santai ke sumber air bersih, kompetisi, dan promosi kesehatan melalui kuis serta permainan.

Kegiatan diawali dengan jalan santai menuju sumber air di Desa Afia, Kecamatan Lahewa. Dalam perjalanan berjarak 2,5 kilometer masyarakat peserta jalan santai membawa ember sambil menyerukan kalimat-kalimat untuk melindungi air. Sebagai simbol kepedulian mereka terhadap air yang semakin langka, mereka mengisi ember dengan air seperlunya dan diserahkan ke pihak SMAN 1 Lahewa.

“Air sudah semakin langka, jadi harus digunakan sebaik-baiknya,” kata Chalaini Zebua, Wakil Kepala Bidang Penanganan Bencana/Pelayanan Sosial dan Kesehatan PMI Cabang Nias. Ia juga berharap fasilitas mata air bisa dijaga bersama-sama oleh masyarakat.

Peringatan Hari Air Sedunia juga diramaikan dengan lomba membuat larutan gula-garam. Sedikitnya terdapat 15 ibu rumah tangga di Kecamatan Lahewa yang mengikuti kegiatan promosi kesehatan ini.

Peringatan Hari Air Sedunia di Kecamatan Mandrehe tidak kalah meriahnya. Disana masyarakat mendapatkan bantuan satu unit jaringan perpipaan air bersih dan dua buah sumur dari PMI dan IFRC. Nigel Ede selaku Kepala Sub Delegasi IFRC Nias saat menyerahkan bantuan ini menyampaikan kepada masyarakat betapa pentingnya menggunakan air bersih dan menjaga sumber air untuk hidup sehat.

Para staf PMI dan IFRC turut meramaikan kegiatan dengan menari Maena sebagai tarian daerah Mandrehe. Sambil menari para staf menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya air dan keberlangsungan sumber air untuk masa depan dalam bahasa daerah.

Sekitar 700 ribu masyarakat di Pulau Nias hidup dalam kondisi kekurangan air bersih dan minim akan kesadaran terhadap hidup bersih. Tim Air dan Sanitasi PMI dan IFRC menemukan kasus penyakit diare yang tinggi di masyarakat dalam masa pemulihan setelah tsunami dan gempa. Penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak di bawah umur lima tahun di Indonesia.

Berbagai kegiatan peringatan ini merupakan salah satu bentuk advokasi yang dilakukan PMI dan IFRC kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian untuk hidup bersih.

Inisiatif peringatan sendiri dicetuskan dalam Sidang Umum PBB ke 47 di Rio de Jeneiro, Brasil, tahun 1992. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk menarik perhatian masyarakat akan pentingnya air bersih dan untuk menyadarkan pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Hal ini menjadi penting, karena meskipun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%.
READ MORE...

photo

GlitterFly.com - Customize and Share your images